Setengah malam dan sepertiga malam pernah bercerita.Bahasa tak terucap tapi terwakilkan tulisan.Mengisi kekosongan menit demi menit dengan pujian dan mimpi.Menghalau gelisah yang sempat bersandar
Itu sudah lama sekali..hingga tak ingat kapan senyum itu terakhir bertamu.Tapi setengah malam dan sepertiga malam ini begitu mengusik. Angin pun enggan berbisik.Tapi mengatakan kehadirannya dengan dingin yang menusuk. Suasana begitu berbeda, begitu merayap penuh sepi. Rasanya begitu sesak saat kehadirannya disambut dengan kesadaran dengan mata terbuka. Masih teringat...
Berusaha berdamai melalui air untuk bersuci. Tak terbantahkan bahwa jejak-jejak harapan masih kuat mengetuk-ngetuk. Bayangan-bayangan wajah masih jelas membingkai ingatan yang mulai rapuh. Masih teringat...
Tidak melawan untuk kehadiran sebuah kenangan, karena akan semakin sulit terlepas jika sudah mencengkram terlalu kuat. Biarkan itu menjadi penyejuk untuk bisa berproses secara alami. Jika jejak-jejak itu tak nampak lagi..maka biarkanlah hanya menjadi debu yang tersapu angin. Menghilang tanpa bisa disentuh kembali.
Masih teringat....ya... karena hati itu ada...karena kelembutan hati begitu rela menyimpan ramuan dengan begitu banyak racikan. Tidak akan menelannya lagi, karena sudah merasakan teracuni dengan akibatnya yang menjungkirbalikkan hari yang dianugerahi.
Sudah kembali dengan segudang keikhlasan dan membebaskan semua rasa. Hanya untuk berkata Ya Rabb terima kasih.
( Hi Bobow....like usually, I made a poem with your story again :p. Thanks for your permission. A lot of idea that I want to share with others )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar