Masih pada bulan Mei juga, akhirnya bisa berkesempatan berkunjung ke museum Pancasila Sakti. Deg-deg an juga siy berkunjung ke museum ini karena masih terngiang-ngiang seremnya sejarah G30S/PKI. Jadi inget kalo dulu diwajibkan nonton filmnya, hmmmm tapi sampe sekarang saya belum pernah sekalipun menonton filmnya. Sumpah gak berani liatnya, katanya serem banget berdarah-darah dan sadis. Huaahhhh, beruntung juga gak nonton, karena kalo sempet nonton pasti kebayang-bayang terus sampe sekarang ( maklum imajinasi nya kadang suka ketinggian ngebayanginnya hehehe )
Awalnya memang ndak sengaja kesana, tetapi karena ada undangan di sekitar daerah Lubang Buaya, jadi sekalian berwisata museum lagi. Museum ini terletak di Lubang Buaya, Pondok Gede. Dekat dengan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kali ini rombongan dengan mama mertua. Malah beliau yang antusias banget pas tau kita jadi kesana, ehehhe.... Bandung - Jakarta PP kami gunakan dengan sebaik-baiknya.
Kami memasuki gerbang museum yang ternyata didalamnya sangaaaaattttt luas. Banyak anak-anak sekolah yang mengunjungi museumnya. Museum sejarah ini di dalamnya terdapat Monumen Pancasila Sakti, museum
diorama (miniatur 3D untuk menggambarkan figur para pahlawan revolusi), ada sumur tua, ruangan relik, yang berisi patung tentang penyiksaan korban TNI ( Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Raden Suprapto, Mayjen Mas
Tirtodarmo, Haryono, Mayjen Siswondo Parman, Brigjen Donald Isaac
Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo dan Lettu CZI Pierre Andreas
Tendean) dan lapangan peringatan peristiwa
sejarah itu.
Dibagian yang berisi bekas-bekas pakaian dengan noda darah, saya sempet tarik-tarikan sama ponakan karena saya keukeuh gak mau masuk, karena ngeri liat sub judulnya " Pakaian dan bekas darah " halaaaahhh udah kebayang aja seremnya kayak gimana.. Pakaian yang terkoyak dengan noda merah kecoklatan menghiasi pakain tersebut..gak berani liaaaat... tapi karena di luar saya sendirian dan kelupaan bawa novel andalan jadilah tergoda untuk masuk sambil diberani-beraniin, jadi timbul antusias niy bahkan ponakan saya yang berumur 2 tahun ikutan masuk dengan heboh dan langsung lari ngibrit kedalemnya, fiuuuh, akhirnya saya ikut masuk deh dengan bekal buku ringkasan perjuangan rakyat yang saya dapat saat membeli tiket masuk. Bukunya akhirnya saya pakai buat nutupin mata, hahahahhah...maksa banget....
Sampai didalam ternyata banyak orang dan ternyata gak seseram yang saya bayangkan, dan diluar dugaan saya malah nangis, gak nangis banget siy, hanya sempat menitikkan air mata melihat pakaian yang terkena bekas lubang peluru...sediiihhhh...... di pikiran saya mendadak seperti ada roll film yang berputar yang menggambarkan tentang penculikan tersebut versi pikiran saya...tegaaa bangeettt... ;(. Sayangnya lagi gak bawa kamera dan baterei HP pada sekarat semuanya, gak sempet mendokumentasikannya dehh.... next time kesana lagi mungkin ya.....kan sama anak ;p
Pakaian yang diperlihatkan disana warnanya sudah kusam, iyalah karena sudah lama sekali. Bayangan tentang bekas noda darah pun lenyap sudah, karena hampir tidak terlihat warna merahnya. Yang nampak adanya lubang bekas peluru di pakaian tersebut. Barang-barang lain yang dipakai para korban kekejaman PKI juga tersimpan disana. Ada cincin, sarung, celana pendek, pakaian tidur,dan masih banyak yang lainnya. Barang-barang yang membisu tapi menyimpan cerita yang sangat memilukan :(
Pakaian yang diperlihatkan disana warnanya sudah kusam, iyalah karena sudah lama sekali. Bayangan tentang bekas noda darah pun lenyap sudah, karena hampir tidak terlihat warna merahnya. Yang nampak adanya lubang bekas peluru di pakaian tersebut. Barang-barang lain yang dipakai para korban kekejaman PKI juga tersimpan disana. Ada cincin, sarung, celana pendek, pakaian tidur,dan masih banyak yang lainnya. Barang-barang yang membisu tapi menyimpan cerita yang sangat memilukan :(
Nah setelah keluar dari museum, kami melihat monumen pancasila Sakti dan didepannya terdapat lubang buaya yang dulu..........( gak tega nulisnya...) dijadikan tempat pembuangan jenazah korban G30S/PKI
Ini sumurnya dengan kedalam 12m. Diatasnya ada cermin sehingga kita bisa melihat dasar sumur melalui cermin ini.
Beberapa jam kami disana, pengetahuan dan jiwa nasionalis kami bertambah. InsyaAllah melakukan sesuatu dengan usaha yang terbaik untuk hasil yang bisa dirasakan banyak orang. Mungkin yang akan kita lakukan sekarang berbeda dengan masa dimana perjuangan fisik dibutuhkan untuk merebut apa yang dinamakan kebebasan dan kemerdekaan. Tapi sedikit hal yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, fokus, dan ikhlas semoga bisa memberi sumbangsih yang berarti buat negeri kita tercinta ini. Lebih baik mengurangi menghujat para koruptor-koruptor atau menghujat tentang pembuat kebijakan yang tidak tepat sasaran. Malah nambahin dosa aja. Mending jalani apa yang kita kerjakan sekarang dengan sungguh-sungguh dengan niat karena Allah dan demi Indonesia tercinta. Karena dimanapun kita berada, darah Indonesia mengalir di tubuh kita. Bagimu negeri...jiwa raga kami.... 100% Indonesia :)
waduh ga nyangka bakal ada thread nya, ijin share ke kaskus ya mba... :)
BalasHapusiyesss om.... tar mah kita bawa kamera yah, more storiess... :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus