Sabtu, 04 Februari 2012

Nol Besar Saja..

Kali ini ijinkan aku mengumpat, karena sejuta senyum dan pengabdian tak mampu menciptakan kejujuran yang menyelamatkan asa kita. Jika saja waktu itu tak ada  balas maka tangis tak akan tumpah menemani doa yang terpaksa. Dengan sebuah harapan dan rangkain ritual semu cerita tentang kesalahan ini tersusun halaman demi halaman. Memuntahkan hal dasar yang paling dihina untuk menyeruak ke permukaan dan diagungkan dengan alasan suratan takdir. 

Omong kosong dengan janji yang terucap untuk ditunggu dan dicatat dalam jurnal kebohongan. Persetan dengan semua rajuk dan  manja yang mengotori hari yang merangkak untuk kemudian tersandung dan terluka. Hai langkah kaki yang menyambutmu dan hati yang rapuh sungguh kukutuk rasa ini, rasa yang menjerumuskan pada kata yang serakah dan puja yang kosong. Karena hanya tujuan tanpa kemurnian nurani yang ada.

Aku mencium aroma busuk dibalik keharuman yang menyeretku pada niat yang jahat. Aku sungguh tak mengenali senyuman yang bersembunyi dibalik topeng kemunafikan. Sungguh bejana ini terisi dengan kesia-siaan yang benar-benar nyata. Menanti untuk ditiupkan angin hingga menyebar dan menghilang.

Lekaslah datang saat itu, dimana kebebasan hati hanya untukku. Dimana aku yang berhak menenuukan apakah air mata ku berhak untuk menetes atau kusimpan sebagai sesuatu yang berharga .Pergilah bawa semua koleksi topeng mu. Tak cukup kah doaku menemani sisa harimu yang pengap. Menjauh dan lekaslah pudar. Biar torehan-torehan kata yang membekas ikut pergi bersam bayang tak kuharap singgah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar