Sabtu, 04 Februari 2012

Terkoyak Kembali Untuk Sebuah Alasan

Mencoba mendeskripsikan kembali
Rasa yang menggerogoti
Saat mata ini mendadak pedih
dan seluruh tubuh menjadi sangat panas
serta dada yang sesak dan nafas yang memburu
menjadi jeritan tertahan yang tak bersuara

Lelah menanti hingga membangkai
Tergeletaklemah  memegangi dada yang terasa nyeri
Pandangan kabur yang memisualisasikan
bayangan mesra yang tersenyum sinis
Dan kata-kata pembius yang memabukkan

Aku bodoh
Tertatih mengemis asa
Memohon waktu untuk dipuja
Ternyata semu yang nyata

Kesedihan tak mampu menjauh
Merayapiku dan mencumbuku dengan agresif
Aku tak kuasa bangkit
Terlentang dengan wajah menengadah
Merasakan sakit yang luar biasa

Melintas pikiran-pikiran buruk
Halusinasi yang tak terjawab
Menyeruak menjadi satu kisah
kecemburuan yang akut

Membenci sosok itu
Mengepalkan tanganku
Menyumpahi tanpa kata
Tapi membiarkan cerita yang sama berlarian
Dalam agenda kisahku

Tangis tumpah tak bersisa
 Sujud lemas tak membantu
Terduduk memeluk lutut
Tersiksa dengan wibawa palsu

Segera akhiri saja....
Kumohon pada pemeluk selimut malam
dan Gelora pagi
Aku menyerah...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar