Anak muda merupakan pilar penggerak bangsa, itu yang sering saya dengar menjadi topik pembicaraan untuk membangkitkan semangat generasi muda. Tapi bagaimana ceritanya jika pilarnya keropos..apakah bangunan akan bertahan lama?
Suatu hari sepulang saya dari PAUD, saya mampir ke sebuah warnet di dekat ITC kebon Kelapa Bandung. Beberapa menit kemudian saya sudah asyik browsing mencari resep masakan heheheh, niatnya mau masak tapi ngumpulin resep duluuu hihih ( Pokoknya udah niat kan yah ;p ). Tak lama setelah itu masuklah sekitar lima orang pelajar berseragam. Tiga orang menggunakan seragam biru putih dan dua orang lagi menggunakan seragam merah putih. Mereka berebutan menempati bilik-bilik kosong yang ada.
Tak lama kemudian tiba-tiba beberapa anak mengeluarkan kata-kata kasar,sangaaat kasar menurut saya. Kata-kata seperti *nj*ng, g*b***, dan makian lainnya saya dengar keluar dari mulut anak-anak tersebut. Haaaaa pengen teriak rasanya, panas kuping ini. Kok ya bisa-bisanya anak-anak sekecil itu bisa mengeluarkan kata-kata sekasar itu. Saya baru menyadari bahwa warnet yang saya pakai ini bergabung dengan game online. Wah pantesan aja seru banget mereka bermain. Lucunya lagi didepan saya ada bapak-bapak sekitar 55 tahun yang sedang asyik memandangi layar monitor tanpa bereaksi dengan tingkah laku anak-anak tersebut. Haduuuh Pak, saya kok curiga ya sama Bapak...buka situs apaan siy Pak ? Saya berharap bapak menegur abak-anak itu. Tapi kok ya diam aja ;(.
Akhirnya saya memandangi mereka satu-satu dengan agak sedikkiiiiiiittt agak melotot, karena saya bingung harus bereaksi seperti apa ( dan maklum saya nggak bisa marah, beneran lho heheh ). Yang saya rasakan hanyalah ingin menangis, alergi banget dengernya. Uuuuhhh kenapa gak ada satupun kata yang bisa keluar dari mulut saya untuk menegur mereka. Kenapa saya tidak mempunyai keberanian itu? Kenapa juga tidak ada satupun yang menegur mereka, bahkan pemilik warnet. padahal lokasi warnet itu berdekatan dengan dua SMP.
Dengan teramat sedih melihat dan mengalami kejadian itu, saya lekas mengakhiri browsing saya. Terburu-buru saya keluar dari warnet tersebut dengan pikiran yang sedikit kacau. Haduh kebiasaan deh kalo menghadapi sesuatu yang bikin jengkel, otaknya berhenti berfikir bberapa detik (Panik mode on). Tepatnya siy menyesal kok bibir ini kelu untuk menyuarakan hal yang baik.
Saya berharap bisa menikmati proses dan mampu untuk bisa compaint terhadap hal-hal yang menurut hati nurani saya tidak benar. Berkeinginan agar anak-anak Indonesia bisa menjadi anak-anak yang membanggakan orang tuanya tidak cukup hanya dengan berharap saja. Harus ada tindakan nyata yang dilakukan. Hmmmmmm agak berfikir keras, apa ya yang bisa saya lakukan untuk berkontribusi terhadap pembentukan moral anak-anak. Ternyata jawabannya tidak usah jauh-jauh. Untuk saat ini saya harus bisa dengan sungguh-sungguh berdedikasi di dalam PAUD. Karena kegiatan sosial ini bisa memberikan manfaat bagi diri saya dan juga anak-anak didik disana. Bukankah dalam Al-Quran disebutkan untuk menyampaikan kebenaran walaupun hanya satu ayat. Jadi mari menularkan kebiasaan baik terhadap anak-anak dengan memberikan cobtoh yang baik pula. Saya sangaaaaat banyak kekurangan, tapi setidaknya saya mau berusaha untuk selalu menjadi lebih baik dari hari ke hari. InsyaAllah.... :)
dear miss Uchan, gw juga mau b'bagi nih dgn wanita/cewek/perempuan, mau yg masih bocah atau udh gede trus bicara nya kasar dan ga pantes. hadeuuuhhh pgn gw lakban bibir2nya. apalagi kalo baca status bb trus ada yg kasar2 gt. ih maleeess!! ga pantes aja gt bahasa nya ky gt.. apalagi kalo d public, cewek bahasanya kasar, udh gt kelakuannya jg minus x_x contoh: duduk d trotoar sambil kaki ngangkang trus ngomongnya sunda kasar. oh tidaaakkk!! gimana kalo ortu nya pd denger yah..
BalasHapus