Rabu, 28 Maret 2012

Kreasi Jilbab Naveela..




Purple.....Hehehhehe.....kalimat pembukanya ajah udah ketawa-ketiwi ajahhh niy, hohhohoho.... Sekalian mau promosi buat temen-temen yang mau belajar kreasi jilbab bisa dateng langsung aja ke Naveela Kreasi Jilbab Jl. Kalibata Timur I no 19 ( Samping Taman Makam Pahlawan Kalibata).
Nah yang ini buat pesta basic seru kaaaan gaya-gaya nya, dan masih banyak lagi kreasinya. Tempatnya adeemmmm gak terlalu susah dicarinya. Plus lagi kalo mau cari-cari kerudung sama pernak-perniknya bisa dateng langsung kesana.

Seru kan kalo ke undangan bisa kreasiin jilbab sendiri, ehhehehe jadi hemat uang buat nyalon. Kelasnya bisa barengan kok, atau kalo mau prifat bisa juga. Nanti kalo berminat telfon aja Mbak Vel di 083893689121, asik deh ngobrol ma Mbak Vel, ngajarinnya juga asik.




Selasa, 27 Maret 2012

Weekend is Cooking Time

Puding Tahu Susu Coctail
Weekend pasti lah ada yang nagih masakan baru, hehehe tapi sebelum ditagih sekarang udah inisiatif bikin menu yang belum pernah dibikin hehehe. Hasilnyaa okee doong dan pasti abis hehehe... Tapi sebelnya dikit-dikit maen ke Superindo yang deket banget dari rumah, wah kalo keteusan bisa jebol tuh hahaha..abis mood masaknya siang-siang siy, jadi nyari yang deket belanjanya...tapi jeleknya jadi laper mata...mau bikin tumisan eh buntut deh bikin yang lainnya, padahal daftar belanjaan udah  rapih tuh ditulis mo beli apa ajah... hadeuuuh emak-emaakk niy hahahaha......
Puding Coctail tampak atas
Pudingnya setelah dipotong

Karena udara Bandung kalo siang lagi panas banget, yuuummyyy makan puding ini segeeer banget, hehehe....menu favorit lain selalin puding Coklat bikinan bunda, ehhehee...
 








Sapo Tahu Seafood





Nah Sapo Thau Seafood ini kesukaan ayah, pasti deh abis kalo masak ini. Eh tapi sellau abis ding kalo dimasakin apapun, kata ayah nggak ada yang nggak enak...hahhahaa.... hmmm diragukan niy selera makannya, curiga semua makanan doyan nih..hihi



Sop pangsit baso Kakap


Waktu ayah sakit kemaren, makan sop ini jadi mendingan, asiik. Tapi harus panas-panas biar enakan di badannya.



Spageti ini papa mertua saya suka banget, kata ayah siy gitu, heheheh....hmmm dimodifikasi apa yahh biar seru..hmmm kalo spagethi saos rendang gimana yah seru gak yah....hoohhh...harus dicoba niy...
Tumis Cincang Jagung Manis










Tumis ini rasanya manis-manis gurih, enak deh, hehehe iyaaa karena yang masaknya suka manis hahah....tapi bener deh jagung manisnya bikin beda rasanya...campuran sayur-sayuran banyak...menyehatkan pastinya...

Senin, 26 Maret 2012

Anak-Anakku Sayang...

Anak-anakku sayang...
Dimana kalian bermainnya..
Sini cepet pulang, Bunda kangeeen...
Bunda nungguin tiap hari loh.

Anak-anakku sayang..
Hari ini Bunda bikin puding coklat untuk ayah
Kalo kalian ada disini pasti kalian semua yang ngabisin pudingnya bunda
Ayah pasti manyun karena nggak kebagian

Anak-anakku sayang
Bunda ingin meluk kalian sampai kalian tertidur
Bunda bacain dongeng dulu sebelum kalian tidur
Besoknya kita solat Shubuh berjamaah sama ayah ya
Sorenya kita ngaji iqro dulu bareng-bareng
Setelah Isya baru kita semua makan malam
Bunda masak sendiri makan malamnya dengan bumbu cinta

Anak-anakku sayang
Ayah sama Bunda nungguin kalian semua disini
Tiap hari Ayah dan Bunda berdoa
Agar kalian selalu menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah
Ayah dan Bunda menunggu kalian
Sambil kami terus memupuk cinta kami
Agar nanti kalo kalian kembali ke Bunda
Kalian tidak akan kekurangan kasih sayang
Karena setiap waktu kita hanya akan membicarakan kasih sayang
dan saling memeluk untuk menunjukkan bahwa kita semua saling sayang

Anak-anakku sayang
Sekarang Bunda dan Ayah sedang berjuang sambil menunggu kalian datang
Bunda rela muntah setiap hari
Bunda rela ketemu Om Dokter tiap bulan
Bunda rela minum obat-obatan dan terapi setiap hari
Agar kalian nyaman jika nanti ada didalam tubuh Bunda

Anak-anakku sayang
Peluk cium Bunda dan Ayah hanya untuk kalian
Cepet pulang ya nak..
Jangan kejauhan mainnya
Bunda sayang kalian semua...

Minggu, 25 Maret 2012

Mata yang Selalu Mengawasi




Teman fotografer saya mengambil foto ini setahun lalu. Baru saya lihat kemarin-kemarin dan U know what,  I like it, cause something different wih it. Ada yang beda dengan foto ini tidak seperti foto-foto yang lainnya.  Foto ini diambil di galeri lukisan Kang Rosyid, dan mata yang sedang menatap saya itu adalah salah satu hasil karya pelukis tersebut. Awal melihatnya ada perasaan ngeri dengan tatapan mata tersebut. Tapi semakin dilihat saya punya pandangan sendiri tentang foto ini. Mata yang sedang memandang saya itu saya ibaratkan sebagai mata Pemilik Jiwa yang melihat langsung kearah saya. Dengan perbandingan mata yang beberapa kali dari mata saya, maka seharusnya saya lebih berhati-hati dalam melangkah, jangan sampai langkah yang diambil menjadi tidak berkenan di mata Allah.

Saat melakukan hal-hal yang baik seharusnya menjadi sebuah ketenangan jiwa yang tidak bisa dihitung nilainya dengan materi, hanya untuk agar mata besar itu melihat bahwa kita melakukan kebajikan hanya dengan menyebut namaNya. Percaya d eh senyum tulus itu ada saat kita dipeluk kebaikan.

Saat melakukan kesalahan seharusnya malu pada diri sendiri, dan juga aware karena pasti mata itu mengawasi. Astagfirullah nggak menjadi sebuah ucapan yang gampang diucapkan tetapi benar-benar dimaknai. Berharap jika kesalahan dilakukan, segera minta ampun dan bukannya menunda-nunda. Tapi memang ada kalanya Allah membiarkan kita melakukan kesalahan, agar bisa menyadari kebenaran yang sebenarnya itu indahnya seperti apa.

Bijak bertindak karena kita nggak hidup sendiri, banyak orang-orang disekeliling kita yang merupakan bagian dari hidup kita, tak lupa ada mata Penjaga Jiwa yang selalu melihat segala hal yang dilakukan. Bijak bertutur kata menjaga perasaan orang-orang disekitar agar hablumminannas bisa terjalin harmonis. Dan Hablumminallahu bisa selalu menjadikan kita pribadi yang bertaqwa.

Maaf jika dalam kata dan tingkah laku tidak berkenan. Maafkan jika khilaf selalu datang di setiap pertemanan dan persaudaraan. Semoga perbaikan diri bisa menjadi jalan untuk meraih cinta Allah dan hubungan baik dengan semua.



Makna Kebahagiaan Sejati

Suatu hari seorang wanita tua berusia 92 tahun masuk ke sebuah panti jompo. Meski sudah tua, perawakannya masih terlihat tegap. Penampilannya pun rapi dan modis. Rambutnya tertata sangat rapi. Karena suaminya yang sudah dinikahinya selama 70 tahun baru-baru ini meninggal dunia, mau tak mau wanita ini harus pindah ke "rumah" barunya.  

Setelah berjam-jam menunggu dengan sabar di lobi panti jompo itu, wanita tua itu tetap tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya sudah siap. Begitu wanita tua itu mengarahkan alat pembantu berjalannya menuju lift, si perawat menggambarkan kamar kecilnya secara detail, termasuk kain tirai yang tergantung di jendelanya.
"Aku sangat menyukainya," kata wanita tua itu dengan antusiasme seorang anak berusia delapan tahun yang baru saja dihadiahi seekor hewan peliharaan.
"Ibu kan belum melihatnya... bersabarlah."
"Tidak ada bedanya," jawab wanita tua itu. "Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal. Suka tidaknya aku dengan kamarku tidak ditentukan dari bagaimana pengaturan perabotannya, tapi lebih ke bagaimana aku mengatur pikiranku sendiri. Aku sudah putuskan untuk menyukainya. Itulah keputusan yang aku ambil setiap pagi begitu aku terbangun dari tidur.

Aku punya pilihan. Aku bisa saja menghabiskan hari-hariku di ranjang dengan menceritakan kesulitan yang kumiliki dengan anggota tubuhku yang tidak lagi berfungsi dengan baik. Atau, aku bangkitadari ranjang dan bersyukur atas anggota tubuhku yang masih berfungsi dengan baik. Tiap hari adalah berkah. Selama mataku terbuka, aku akan berfokus pada hari baru dan semua kenangan bahagia yang aku telah simpan, hanya untuk masa hidupku seperti saat ini."


Sahabat yang Luar Biasa,

Usia tua itu dapat diibaratkan sebagai sebuah rekening di bank. Kita akan menarik dari apa yang telah kita tabung di masa-masa produktif kita. Karena itu, alangkah baiknya jika kita sejak sekarang menabung sebanyak-banyaknya momen kebahagiaan di rekening bank memori kita.

Ada beberapa saran sederhana agar kita bisa bahagia. Pertama, bebaskan hati kita dari rasa benci. Kedua, bebaskan pikiran kita dari rasa cemas. Ketiga, hiduplah sederhana dengan hidup berkecukupan sesuai dengan kebutuhan kita. Keempat, jangan pernah berhenti memberi. Kelima, jangan berharap yang muluk-muluk dan bersikap realistis.

Source from Andrie Wongso n team
 

Bandung Lautan Api..Sepenggal Kisah Heroik dari Kota Tercinta

 
Tanggal 24 Maret hari ini diperingati untuk mengenang peristiwa Bandung Lautan Api. Walaaah baru ngeuh juga setelah lihat liputan siang di salah satu stasiun TV swasta. Tok-tok-tok neng....malu juga niy sebagai orang Bandung yang tinggalnya deket banget sama monumen Bandung Lautan Api (BLA) tapi gak hafal sejarah, ya minimal kan tahu dikiiit, hehehe. Masa ndak aware dan gak penasaran ada monumen segede gaban yang nemplok di tengah lapangan. Bahkan suka dipake setting acara musik besar hehehe.

Iyaa abisnya kalo ke BLA bukannya olahraga malah cuci mata karena banyaknya pasar kaget, hahaha, duuh naluri belanja emang nempel banget tuh ya. Padahal niat awal udah mau olahraga plus lengkap dengan sepatu olahraganya. Hohohoohooo sampe di tempat eeeeehhhh malaaah wisata belanja, hadeuuuh plus wisata kuliner, hadeuuuhhh lagi *tepok jidat, ahahhaha

Udah ah curcol nya...mau nyeritain yang BLA ajah, get from many sources. Istilah Bandung Lautan Api sendiri muncul karena pada tanggal 24 Maret 1946 wilayah Bandung Selatan dibumingahuskan oleh  pejuang dan penduduknya sendiri agar wilayahnya tidak dikuasai oleh sekutu.   Moh. Ramdan dan Moch. Toha adalah para pejuang yang ditugasi untuk membakar gudang mesiu yang berada di daerah Dayeuhkolot, tapi saat melaksanakan tugasnya mereka  gugur  karena ledakan granat tangan yang mereka bawa untuk meledakan gudang mesiu tersebut.

Bermula dari Tentara Sekutu dan NICA Belanda yang  menguasai wilayah Bandung Utara memberikan ultimatum kepada Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk meninggalkan wilayah  Bandung . Hal ini disetujui oleh Pihak TRI Jakarta, dimana Menteri Keamanan Rakyat saat itu MR. Amir Syarifuddin datang ke Bandung dan memberi perintah untuk mengundurkan diri dari Kota Bandung,  tetapi pihak TRI Yogyakarta memutuskan untuk mempertahankan wilayah Bandung Selatan. Maka TRI dan masyarakat Bandung memutuskan untuk mundur ke selatan sambil membakar kota Bandung karena mereka tidak rela wilayahnya dimanfaatkan oleh tentara Sekutu.

Pembakaran dimulai jam 9 malam, tempat pertama yang dibakar adalah Indisch Restaurant di utara Alun-alun (BRI Tower sekarang). Para pejuang dan masyarakat membakari semua bangunan dari di sekitar Jalan Kereta Api dari Ujung Berung ke Cimahi sehingga menyebabkan kobaran api sepajang 12KM dari timur ke barat Bandung.

Aca Bastaman seorang wartawan dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan istilah Bandung Lautan Api, karena dia melihat dari wilayah Pameungpeuk kobaran api yang sangat merah membakar Bandung, maka beliau membuat liputan tentang peristiwa tersebut. Cerita lain juga mengatakan bahwa Rukana yang menyuarakan tentang Bandung Lautan Api kepada Komandan Siliwangi AH. Nasution.

Tersinspirasi dari peristiwa Bandung Lautan Api, banyak tokoh yang mengabadikannya dalam bentuk sastra tulis dan lagu.

 Halo-Halo Bandung

 Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : Ismail Marzuki


Halo-halo Bandung
Ibukota periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali




Sajak Seorang Tua Tentang Bandung Lautan Api - WS. Rendra

Bagaimana mungkin kita bernegara
bila tidak mampu mempertahankan wilayahnya
bagaimana mungkin kita berbangsa
bila tidak mampu mempertahankan kepastian hidup bersama ?
Itulah sebabnya
kami tidak ikhlas
menyerahkan Bandung kepada tentara Inggris
dan akhirnya kami bumi hanguskan kota tercinta itu
sehingga menjadi lautan api
Kini batinku kembali mengenang
udara panas yang bergetar dan menggelombang,
bau asap, bau keringat
suara ledakan dipantulkan mega yang jingga, dan kaki
langit berwarna kesumba
Kami berlaga
memperjuangkan kelayakan hidup umat manusia.
kedaulatan hidup bersama adalah sumber keadilan merata
yang bisa dialami dengan nyata
mana mungkin itu bisa terjadi
di dalam penindasan dan penjajahan
manusia mana
akan membiarkan keturunannya hidup
tanpa jaminan kepastian?
Hidup yang disyukuri adalah hidup yang diolah
hidup yang diperkembangkan
dan hidup yang dipertahankan
itulah sebabnya kami melawan penindasan
kota Bandung berkobar menyala-nyala tapi kedaulatan
bangsa tetap terjaga
Kini aku sudah tua
aku terjaga dari tidurku
di tengah malam di pegunungan
bau apakah yang tercium olehku?
Apakah ini bau asap medan laga tempo dulu
yang dibawa oleh mimpi kepadaku?
ataukah ini bau limbah pencemaran?
Gemuruh apakah yang aku dengar ini?
apakah ini deru perjuangan masa silam
di tanah periangan?
ataukah gaduh hidup yang rusuh
karena dikhianati dewa keadilan.
Aku terkesiap
sukmaku gagap
apakah aku dibangunkan oleh mimpi?
Apakah aku tersentak
oleh satu isyarat kehidupan?
Di dalam kesunyian malam
aku menyeru-nyeru kamu, putera-puteriku
Apakah yang terjadi?
Darah teman-temanku
telah tumpah di Sukakarsa
di Dayeuh Kolot
di Kiara Condong
di setiap jejak medan laga.
Kini
kami tersentak,
terbangun bersama.
putera-puteriku, apakah yang terjadi?
apakah kamu bisa menjawab pertanyaan kami?
Wahai teman-teman seperjuanganku yang dulu,
apakah kita masih sama-sama setia
membela keadilan hidup bersama
Manusia dari setiap angkatan bangsa
akan mengalami saat tiba-tiba terjaga
tersentak dalam kesendirian malam yang sunyi
aan menghadapi pertanyaan jaman:
apakah yang terjadi?
apakah yang telah kamu lakukan?
apakah yang sedang kamu lakukan?
Dan, ya, hidup kita yang fana akan mempunyai makna
dari jawaban yang kita berikan.
Oleh : W.S. Rendra
Source from www.ipuisi.com

Untuk memperingati dan agar masyarakat Bandung bisa merasakan perjuangan Bandung LAutan Api, maka Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage) bekerjasama dengan American Express Bank Fondation (AMEX Bank Fondation) membuat “Bandung Lautan Api Heritage Trail” . Dalam membuat jalur ini, telah dibangun 10 stilasi berukuran tinggi sekitar 1,5m. Stilasi ini dibuat oleh Sunaryo seorang seniman Bandung. Stilasi ini memiliki tiga sisi yang memberikan informasi tentang peristiwa yang terjadi dilokasi berdirinya stilasi tersebut, yaitu keterangan Pembuat Stilasi (Bandung Heritage) dan (AMEX Bank Fondation), Teks Lagu “Halo-Halo Bandung” sebagai Penanda Stilasi, serta Peta “Bandung Lautan Api Heritage Trail”. “Bandung Lautan Api Heritage Trail” dibuat dari Bandung Utara ke Bandung Selatan, melintasi jalur kereta api dan berakhir di Lapangan Tegallega dengan Tugu “Bandung Lautan Api” yang telah dibangun beberapa tahun sebelumnya.


Sekilas Lintas tentang Konsep estetika stilasi Bandung Lautan Api Heritage Trail  http://newyorkermen.multiply.com/journal
stilasi-BLA

Konsep bentuk, bangun dasar dari stilasi Bandung Lautan Api Heritage Trail, adalah prisma tegak, vertical diatas silinder piph, geometris sehigga pandangan keseluruhan menyerupai “TONGGAK atau “PILAR” yang eksak, ditengah bentuk-bentuk yang biasanya complicated dalam ruang urban. Dari kontras yang terjadi, diharapkan stilasi tersebut tumbuh menjadi eksistensi visual yang berarti sesuai dengan misinya sebagai tanda peringatan atau monumen. Teks bentuk “TONGGAK” atau “ PILAR” sangat penting terutama ketika dikaitkan kiranya tidak berlebihan jika stilasi  tersebut kita sebut sebagai `TONGGAK SEJARAH` atau `PILAR SEJARAH`.
Seperti kita pahami berasama, kehadiran stilasi Bandung Lautan Api Heritage Trail, adalah eksistensi sebuah tanda peringatan, ibarat sebuah pintu masuk menuju ruang kesejarahan, patut dirawat dan dipelihara agar benda ini lestari. (Sunaryo).










LOKASI 10 (SEPULUH) STILASI: 
bla1
Kantor Berita Domei (Jl. Ir. H. Juanda-Sultan Agung ); teks Proklamasi pertama kali dibaca oleh rakyat Bandung.
bla2
Gedung Denis (Bank JABAR), Persimpangan Jl. Braga dan Naripan; insiden bendera yang dilakukan oleh E. Karmas dan Moeljono sekitar Oktober 1945. “… sampai diatas, lalu megang tiang bendera, ternyata saya berdua dengan Moeljono. Moeljono berteriak, “Terus, terus naik!” saya bingung. Waktu lihat kebawah, ngeri sekali. Untung saja, bendera terkulai, dan terpegang ujungnya. Moeljono memegang bendera, saya membuka bayonet, lantas bendera Belanda tersebut disobek bagian birunya. Ternyata banyak orang dibawah, saya agak besar hati karena tidak sendiri …” (M.E. Karmas).
bla3



Gedung Asuransi Jiwas Raya (Jl. Asia Afrika); dahulu markas Resimen 8.
“Tanggal 13 Oktober 1945, kurang lebih jam 9.00, pimpinan TKR sedang berapat di Gedung NILMIJ sebelah utara alun-alun. Tak diduga sebelumnya, dating konvoi pasukan komando … sangat disesalkan bahwa kami tidak diberitahu tentang kedatangan mereka … akhirnya kedatangan mereka dicurigai oleh semua badan perjuangan, meskipun mereka mengakui beiitikad baik untuk mengatur kembali Jepang dan membebaskan para tawanan Belanda,” (Kolonel TNI (Purn.) H. Daeng Kosasih Ardiwinata).
bla4





Rumah di Jl. Simpang; tempat perumusan serta diputuskannya pembumihangusan Kota Bandung.” … Kita disini asal bisa tidur, bisa makan. Sementara rapat, rapat, rapat, terus berjalan, membuat rencana. Kita sering berkumpul di Simpangsteeg… ada komandan resimen. Kumpul saja begini. Ada yang duduk diatas. Kita merencanakan disana.” (Kolonel TNI (Purn.) H. Daeng Kosasih Ardiwinata). 



bla5 






Jalan Oto Iskandardinata-Jalan Kautaman Istri.



bla6











Rumah di Jl. Simpang; tempat perumusan serta diputuskannya pembumihangusan Kota Bandung.” … Kita disini asal bisa tidur, bisa makan. Sementara rapat, rapat, rapat, terus berjalan, membuat rencana. Kita sering berkumpul di Simpangsteeg… ada komandan resimen. Kumpul saja begini. Ada yang duduk diatas. Kita merencanakan disana.” (Kolonel TNI (Purn.) H. Daeng Kosasih Ardiwinata).















Rumah dan Markas Kolonel Abdul Haris Nasution (Jl. Dewi Sartika).”… Kantor tempat saya bekerja dulu namanya Regentsweg, persis disamping kabupaten,”  (Jenderal TNI (Purn.) A.H. Nasution) 





bla7






Pertigaan Lengkong dalam – lengkong tengah; tempat tinggal warga Indo-Belanda
“… 6 Desember 1945, Lengkong Besar dibom oleh pesawat Thunderbolt Inggris. Banyak  orang Indo Belanda yang tinggal di daerah ini,” Sungai Cikapundung, saksi bisu musibah banjir.”… waktu itu saya masuk PMI. Cikapundung Banjir besar sekali. Babakan Ciamis, lengkong, Sasak gantung. Kami diserang oleh Inggris, mereka membombardir dari Homann,” (Karman Somawidjaja)
 

bla8Jalan Jembatan Baru; Garis Pertahanan pemuda pejuang saat terjadintya pertempuran lengkong.
“… Saya ingat, pada hari minggu mereka menyerang ke jurusan lengkong. Kami bertahan antara Jembatan Baru dari Jam 8 pagi sampai 2 siang. Kami kalah kuat, ada serangan pesawat Mustang. Malah antara Ciateul-Haji Umar diserang Bom,” (Endang Momo)


bla9





SD ASMI (Jl. Asmi); markas Pemuda Pejuang sebelum Peristiwa Bandung Lautan Api.
”… Markas Pemuda PESINDO dan BBRI berada di Gang Asmi, ya di SD Asmi itulah. Keakraban diantara kami ditunjukan lewat tukar menukar senjata, ‘ (Upin UMri).
bla10










Jalan Mohammad Toha; gedung pemancar NIROM yang digumakan untuk menyebarkan Proklamasi RI ke seluruh Indonesia dan dunia.
”… kemudian Pak Darya menulis surat kabar Bandung, bahwa beliau berhasil menyiarkan lagu Indonesia Raya dan teks Proklamasi sehingga terdengar ke seluruh dunia. Bahkan ada orang Indonesia di Arab yang menyurati beliau, ‘Terima kasih, karena saya tahu dari radio Bandung’ …” (M.E. Karmas).
Inilah sepenggal cerita dari peristiwa Bandung Lautan Api, dimana pengorbanan dibutuhkan untuk mempertahankan sesuatu yang sangat dicintai. Idealisme menjadi pembakar semangat yang ampuh untuk membangkitkan semangat para pejuang dan penduduk Bandung. Sampai sekarang saya masih sangat mencintai Bandung dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Setiap bangun pagi dan melihat lalu lintas yang sudah mulai ramai di depan rumah saya, sedikit senyum menghias pagi hari saya karena pada waktu sepagi ini pun penduduk Bandung sudah mulai melaksanakan aktifitasnya. Sebelum saya berangkat mengajar saya pasti selalu menarik nafas panjang dan tersenyum lebih lebar karena masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar di kota saya yang tercinta ini.




Selasa, 20 Maret 2012

Cerita Lain Tentang Penyesalan


Hari ini saya baca lagi kisah tentang penyesalan yang datangnya belakangan. Saya lupa darimana dapet source nya tapi pernah dapet juga di link BBM. Terharu dan sedih, semoga bisa mengambil pelajaran dari cerita ini.




Cerita Lain Tentang Penyesalan

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar h...ebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya.. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat-ingat 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario , setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

"Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario , tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perka wina n kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.
Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta , aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.
Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?"
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,



= = = = = =
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.
yours,
Mario

= = = = = =

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.
Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku.. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku.. Betapa malangnya nasibku.
Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.



....................
Setahun kemudian
.....................

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

"Mario, suamiku….

Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya.. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..

Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario .
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, "kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.
Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.
Istrimu,
Rima"

Di surat yang lain,
"………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……"

Disurat yang kesekian,
"…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario . Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya…….."
Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.
Disurat terakhir, pagi ini…

"…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………"
Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

"Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….
Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario .

'Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita..'

Surat Untuk Anakku

Teman- teman...saya baca artikel ini barusan. Saya inget pernah dapet slide show dengan tema yang sama. Selalu menangis saat merenunginya. Sediiihh terharu dan jadi pembelajaran buat kita semua untuk selalu menghormati dan menyayangi orangtua kita. 

Papah.. miss u so much... Will take care of mamah here..


by Halal-kan Aku Ayah on Tuesday, October 4, 2011 at 2:37pm ·


Assalamualaikum
Anakku yang kusayangi....
Pada suatu saat di kala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.
Anakku yang kusayangi….Pada suatu saat di kala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua,
cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.Jika banyak makanan yang tercecer di kala aku makan…,
jika aku mendapat kesulitan mengenakan pakaianku sendiri…, sabarlah !Kenanglah saat-saat di mana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali,
jangan menghentikanku !
Bersabarlah mendengarkan aku!
Ketika kau kecil,
kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang,
dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur,
dan aku lakukan itu untukmu!


Jika aku enggan mandi atau membutuhkanmu untuk memandikanku, jangan memarahiku, dan jangan katakan kepadaku bahwa itu memalukan!
Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu menyuruhmu mandi di kala kecilmu.


  Jika aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
janganlah menertawaiku! Beri aku waktu lebih banyak untuk mengerti!
Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan di saat kecilmu.
Jika terkadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya, jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah… aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.

Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku!
Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tidak lapar.
Bersabarlah terhadapku….

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku,
untuk bergerak seperti sebelumnya…,                      
bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku,
mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.


Pada suatu saat nanti, ketika aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup…,
ketika aku ingin mati…, jangan marah…!Karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti.
Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu,
kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”.

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.
Aku mengajarimu banyak hal…,
cara makan yang baik…,
cara berpakaian yang baik…,
berperilaku yang baik…,
bagaimana menghadapi problem dalam kehidupan….
Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usiaku yang sudah bertambah tua.
Kau harus ada di dekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang aku lakukan pada saat kau lahir.
Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran. Satu hal yang membuatku harus berterima kasih padamu adalah senyum dan cintamu padaku.

                                                                    

                                                                Aku mencintaimu, Anakku …..
                                                                       Ayahmu, ibumu

Senin, 19 Maret 2012

ISOLA Punya Cerita...

Tiba-tiba teringat artikel tentang ISOLA yang di tag tahun lalu ke FB saya. Hehhehe Waktu itu saya sempet malu karena sebagai alumni UPI sempet gak tau tentang sejarah ISOLA, yang ngetag malah alumni ITB, hehehe. Mas Ruly saya ijin lagi ya artikelnya dishare di blog, berhubung banyak anak-anak UPI biar sama-sama hatam tentang sejarahnya dan kisah Berretty yang dulu sempet heboh  diskusinya...

Teman-teman ini sejarah ISOLA, ada beberapa bagian ya, have a nice reading all :)





Untuk mewujudkan ambisinya membangun sebuah Vila mewah dan modern, Berretty telah memilih lokasi yang telah diperhitungkannya secara matang dari berbagai macam aspek. Tanah seluas 120.000 meter di desa Tjidadap, tepatnya di Lembangweg, kini sekarang jalan Setiabudi Kota Bandung, memiliki lokasi yang sangat strategis baik dari sudut pandang maupun aksesibilitasnya. Iklim Bandung di kala itu masih sangat dingin, apalagi di kawasan Bandung Utara yang dekat dengan lembang. Lokasi tersebut sangat tepat peruntukkannya sebagai lokasi Vila atau rumah peristirahatan, karena jaraknya dari dan menuju pusat kota relatif cukup jauh.

Pada hari Minggu 12 Maret 1933, Berretty mengadakan upacara peletakan batu pertama pembangunan vilanya tersebut. Hampir semua orang penting di Kota Bandung hadir pada acara tersebut, diantaranya; Walikota Bandung, Kepala Kantoor PTT beserta para pejabatnya, Para Anggota Dewan Rakyat, Presiden Royal Packet Company, Chen Italia, Konsul di Batavia, para komandan dari Departemen Penerbangan dan kesembilan batalyon infanteri Tjimahi, Kepala Distrik Provinsial Air, Bupati Bandung dan hoofdpenghoeloe,pemimpin bisnis lokal, staf kantor pusat Aneta, editor dari berbagai surat kabar di daerah lain, termasuk Bapak Arnoldo Fraccaroli, dari Corriere della Sera di Milan, dll
(Sumber dari harian "Java Bode", Selasa 14 Maret 1933).

Perjalanan keliling situs pembangunan dimulai pukul 10.00 dipimpin oleh Berretty sendiri, mengajak para tamu berkeliling. Peletakan batu pertama dimulai oleh peletakan bata pertama oleh putera Berretty, diikuti oleh para tamu yang menyusun bata untuk dipasang pada bagian bangunan yang pertama digarap. Sambil memperhatikan para tamu yang ikut meletakkan bata, Berretty bercerita impiannya tentang Vila ini, termasuk bunga-bungaan yang menghiasinya adalah bunga-bunga yang dibiakkan secara khusus, dan dipasang sesuai dengan desain bangunan secara keseluruhan. Seorang yang perfeksionis!

Tak lama kemudian, Prof. Wolff Schoemacher, seorang guru besar arsitek pengajar di Technische Hoogeschool (sekarang Institut Teknologi Bandung) dan yang dipilih oleh Berretty untuk mendesain vilanya, menjelaskan konsep keseluruhan bangunan vila berikut taman dan kolamnya. Pada masa itu, Schoemacher adalah arsitek yang sangat terkenal, dan karyanya banyak menghiasi kota Bandung, seperti Beberapa gedung di Jalan Braga, Katedral di Jalan Merdeka, Masjid Cipaganti,dan beberapa gedung yang menjadi Landmark Kota Bandung.

Ada beberapa patah kata menarik dari sambutan yang dilontarkan oleh Berretty, bahwa ia sangat mencintai negeri ini, dan akan menetap selamanya di Hindia Belanda. Ia juga menegaskan kepada para tamu, bahwa ia tidak akan pindah ke negara manapun juga, dan akan terus memimpin dan membesarkan Aneta menjadi agen pers yang ternama. Mr Kiewiet de Jonge, seorang pejabat Hindia Belanda berkata, vila ini mempunyai sudut pandang yang menarik dari sudut manapun juga. Staf kabupaten, R. Moehamad Henokh, memuji kerja keras yang dilakukan dalam membangun kawasan vila tersebut dengan melibatkan 700 orang tenaga kerja dengan perlakuan penggajian dan pemberian makanan dengan sangat baik.

Tujuh bulan berlangsung pembangunan ekstra cepat, akhirnya selesailah vila yang spektakuler tersebut. Pada tanggal 16 Desember 1933, Berretty dan nyonya mengundang tamu-tamu penting pada peresmiannya.Seperti yang dilakukannya pada peletakan batu pertama, Berretty mengundang tamunya tur berkeliling kawasan vila tersebut. Acara itu disajikan khusus secara dramatik, dengan memasang obor pada titik-titik tertentu, dan membangun suasana misterius, apalagi acara tersebut diselenggarakan pada pukul 8 malam. Para tamu berkumpu di ruang biliar, kemudian dipandu oleh Berretty sendiri berkeliling hingga berakhir di puncak gedung sambil menikmati barbeque serta suasana romantik dengan hembusan angin dingin, diterangi temaram cahaya obor dan pemandangan lampu kota dilihat dari ketinggian di kawasan bandung Utara.

Setelah para tamu melakukan toast kepada Berretty dan Nyonya, mereka semua berjalan menuju ruang film yang mempunyai kapasitas 60 tempat duduk. Mereka disajikan film proses pembangunan Vila Isola. Para tamu berdecak kagum, karena pada jaman itu belum pernah ada sebuah bangunan yang dipersiapkan begitu matang hingga pendokumetasiannya. Setelah memutar beberapa film box office di masa itu, para tamu pulang ke rumah masing-masing diiringi suara kokok ayam jantan di pagi hari, dengan hati yang masih terkagum-kagum mendapat pengalaman spektakuler dari si konglomerat eksentrik Dominique Willem Berretty.



Pembangunan Vila Isola adalah pembangunan yang sangat spektakuler pada masa itu di Hindia Belanda. Pembangunan yang memakan waktu "hanya" tujuh bulan dengan mengerahkan 700 orang pekerja. ada saksi mata pembangunan gedung ini yang tinggal di daerah sekeloa-Dipati ukur Bandung bernama Abah Uha. Kala itu beliau sudah berumur 93 tahun, dan menceritakan pengalamannya ini sekitar tahun 90'an. Abah Uha pernah beberapa kali melihat "mister Bareti" (begitu lidah para pekerja menyebut DW Berretty dengan lidah sundanya) mengontrol  pekerjaan pembangunan vilanya tersebut. menurut Abah Uha, Berretty adalah seorang yang sangat ramah, menyapa para pekerjanya tanpa mendiskriminasikan mana bule, mana pribumi. Mungkin juga karena Berreety setengah Italia setengah Jawa, sehingga ia mempunyai rasa sebagai bangsa negeri ini separuh hatinya.

Secara teknis, bangunan vila ini sudah menggunakan beton bertulang serta material struktur yang melampaui jamannya. Desainnya yang sangat plastis membutuhkan dukungan struktur dan material yang kokoh dan perhitungan yang akurat. Beberapa material memang special order, sehingga biaya pambangunan vila ini sangat tinggi. Jika disetarakan dengan nilai rupiah sekarang, nilai bangunannya saja berharga 60 Milyar Rupiah. Belum lagi nilai investasi tanah yang terhampar begitu luasnya. Pantas saja pemerintah kolonial serta para wartawan yang berseberangan dengan Berretty terus memicingkan matanya dan terus melakukan investigasi darimana kekayaan Berretty berasal.Vila yang telah berdiri dengan anggunnya memang patut diacungkan jempol.

Desain bangunan yang futuristis ini benar-benar layak menjdi landmark dan icon di era art-deco. Setiap lekuk liku yang ditampilkannya benar-benar menggugah rasa yang mengamati tampilan visual gedung ini. Setiap detil dirancang dengan tepat dan akurat, serta nyaris tidak ada celah tersisa yang tidak memiliki makna dan fungsi apa-apa. dari mulai jalan menuju pintu utama, hingga tampilan sekeliling vila ini merupakan representasi keindahan visual masa itu.

Taman yang dihampari pecahan batu alam, serta penataan yang mengangkat simplisitas dari gaya masa tersebut, dipadu dengan pemiihan tanaman yang tepat, apalagi latar belakang hamparan taman tersebut menghadap panorama alam priangan yang sejuk dan bersih mengesankan citra surealistik, sehingga memberikan pengalaman visual yang unik dan berkelas bagi penikmatnya. Lepas dari kepiawain arsitek Schoemacher mengolah komponen ini semua, DW Berretty memang seorang perfeksionis yang bercita rasa tinggi.Untuk kolamnya saja, Berretty memesan angsa hitam impor untuk memperindah kolam yang telah ditata dengan elemen-elemen estetis serta patung yang didatangkan dari Belanda.

Untuk area garasi, vila ini memiliki lay out dan blocking area yang unik. Kedua garasi yang terpisah di dua sayap terlihat begitu cantiknya. Elemen-elemen sederhana turut melengkapi area garasi yang ditunjang pemsanagan batu alam pada dinding dan tiang-tiangnya. Sedangkan penggunaan batu pecah pada jalan di area tersebut benar-benar mengangkat nilai-nilali alami bangunan tersebut.

Vila Isola tidak hanya cantik dilihat dibawah terpaan matahari, tapi juga memberikan kesan anggun dan misterius jika dilihat pada malam hari. Schoemacher telah memperhitungkan efek cahaya lampu-lampu yang menembaki vila ini di malam hari, sehingga memberikan efek dramatik dan kesan romantik.



M'I SOLO E VIVO... "Sendiri dan Bertahan Hidup", itulah prinsip hidup Berretty yang diabadikan di dinding ruang depan pintu masuk ke dalam Vilanya (FOTO 1). Desain Vila yang diterjemahkan Schoemacher ke dalam konsep Vila Isola ini ternyata tidak sembarangan. Semua memiliki makna filosofis. ISOLA sendiri berarti "Terisolir", atau "dijauhkan" (dari keramaian), karena selain sosok yang menyukai kehidupan glamour dan senang menghadapi orang banyak, sesunguhnya Berretty adalah pribadi yang introvert, serta senang kehidupan yang misterius dan tertutup. Disini terlihat ketajaman sense seorang Schoemacher yang berhasil mewujudkan Isola menjadi Vila yang anggun, namun tetap terlihat penuh misteri, seperti sosok pemiliknya.

Living Room atau tempat berkumpulnya keluarga Berretty (GAMBAR 2) didesain begitu menawan. Lengkap dengan Grand Piano yang ditata dengan kemiringan 45 derajat terhadap ruangan, memungkinkan pemainnya bisa menikmati panorama kota Bandung yang terhampar di balik kaca jendela yang melebar. Sofa yang diset di ruangan ini dilapis bahan tekstil, dirancang dengan desain yang sudut ergonomisnya memang diperuntukkan menikmati panorama kota Bandung dari ketinggian.

Sesuai dengan prinsipnya M'I SOLO E VIVO, Berretty selalu mengendalikan bisnis dan strateginya dibalik meja kerjanya (GAMBAR 3). Di sebuah ruangan yang bisa diakses dari ruang keluarga, Baretty selalu menghabiskan waktunya untuk berpikir dan menuangkan segala gagasannya. Jika kita perhatikan, mebel yang digunakannya bergaya Art Deco. Gaya yang mutakhir pada jamannya. Tidak hanya mebel utamanya saja, elemen-elemen penunjang interior seperti elemen-elemem estetis di setiap dingingnya, hingga tempat sampah yang berada di samping kursi kerjanya menunjukkan sebuah kesatuan desain yang terintegrasi.

Ada sebuah ruangan yang menjadi favorit Berretty untuk menghabiskan waktu santainya, yaitu ruangan studi (GAMBAR 4). Selera atau cita rasa Berretty yang tinggi sangat terlihat dari penataan benda-benda koleksinya. Sejumlah lukisan karya pelukis Eropa dan pelukis lokal ternama menghiasi dinding ruangan tersebut. Ditambah lagi patung-patung karya seniman terkenal eropa turut memperindah ruangan yang sering digunakannya untuk berlama-lama membaca buku-buku yang tertata rapi di raknya.

Begitu pula dengan kamar tidur (GAMBAR 5), dua kursi yang ditempatkan di kaki ranjang menghadap kaca jendela dan pintu geser berukuran besar, sehingga memungkinkan penghuninya langsung menghirup segarnya udara pegunungan di pagi hari sekaligus menikmati hangatnya sinar matahari. Desain mebel yang dipergunakan di setiap ruangan dalam Vila Isola ini semua merupakan satu kesatuan utuh. Ini terlihat dari desain mebel yang ada di setiap ruangan tidur seperti ruang tidur tamu dan ruang tidur anak (GAMBAR 6)

Ruang Makan (GAMBAR 7) merupakan salah satu ruangan terpenting dalam sebuah rumah. Hampir sebagian besar orang membuat nyaman ruang makannya dengan elemen estetis penunjang interior yang membuat penghuninya betah dan nyaman. Ruang makan di Vila Isola ini menggunakan mebel berdesain Art Deco dengan finishing yang mewah dan nyaris sempurna. Dari mulai pemilihan lampu hingga karpet terasa menyatu dengan ruangan yang posisinya masih memungkinkan orang-orang yang makan di dalamnya menikmati panorama kota Bandung. Akan semakin indah jika menikmati makan malam di ruangan ini, karena bisa menikmati city lights kota Bandung sambil menikmati hidangan makan malam.

Di waktu senggang, Berretty bersama keluarga dan teman-temannya di sebuah ruangan yang disebut "Sport Room" (GAMBAR 8). Mereka sering berkumpul ngobrol santai sambil bermain bilyar. Selain itu ada beberapa peralatan amusement seperti karambol, catur, mini soccer dan lain-lain. Penataan ruangan terasa begitu nyaman, sehingga membuat orang betah berlama-lama di ruangan ini.

Barangkali ruangan ini merupakan ruangan yang paling mutakhir yang dimiliki seseorang di rumahnya pada masa tersebut. Ruangan bar (GAMBAR 9) yang di dalamnya terdapat sistem audio visual lengkap, sehingga bisa menikmati beraneka jenis minuman, serta spektakuer adalah memiliki fasilitas layar lebar dengan kapasitas 60 orang! Konon koleksi film yang ada di dalamnya adalah film-film box office yang dikrim langsung dari produsennya di Hollywood, setiap mereka melakaukan launching di tempat asalnya. Kedudukan Berretty sebagai raja media di Asia Tenggara memungkinkan semua hal itu terjadi, karena hubungannya begitu dekat dengan produser film, artis, dan raja-raja media dunia.

Jika kita simpulkan, Berretty telah berhasil mewujudkan impiannya utuk membangun surga di dunia menurut versinya. Dari sebuah prinsip hidup, M'I SOLO E VIVO, Berretty telah berhasil membangun kejayaan, kekayaan dan ketenaran yang sebenarnya sangat kontradiktif dengan prinsip hidupnya yang senang menyepi dan bertahan hidup untuk membangun cita-citanya...

Jumat, 16 Maret 2012

Makna Sebuah Titipan

Artikel ini saya dapat dari Andrie Wongso and team di home page nya. Bikin merenung dan berkaca diri.  Puisi di bawah ini adalah karangan W.S Rendra ( Wilibrordus Surendra Broto Rendra ) yang dijuluki "Burung Merak "




Makna Sebuah Titipan
Sering kali aku berkata, ketika semua orang memuji milikku..


Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya


Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku? Untuk apa Dia menitipkan ini padaku? Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu? Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?


Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya? Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah. Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka. Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita. Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku


Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua "derita' adalah hukuman bagiku


Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika: Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.


Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih. Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku


Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah. "Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja".
 

Kamis, 15 Maret 2012

Tanjung Priok dan Teater Koma

Hari ini pukul 7 pagi saya sudah berada di terminal bis Leuwi Panjang untuk ke Tanjung Priok. Whuaaaa gak sabar cepet-cepet sampe, karena akhirnya saya bisa juga liat pelabuhan heheh agak norak yah tapi biarlah, soalnya saya dulu kerja di forwarder dan sekalipun belum pernah tuh yang namanya liat pelabuhan kayak apa, jadinya kan penasaran. Alhamdulillah hari ini bisa melihat dengan puas plus ikut merasakan naik di kapal patrolinya hehehe. Awalnya sereeem bangett huaaah melintasi lautan. Lagi batuk parah tetep aja nekat melaut, jiaaah merasa pelaut gini hahaha. Padahal cuman nemenin nganter ransum makanan buat yang pada diklat di Pulau Edam yang berada di bagian paling ujung Tanjung Priok. Beberapa jam di laut bikin mabok juga karena belum terbiasa kali ya, siangnya bener-bener nyengat jadi berlindung deh biar nggak kepanasan. Alhasil yaah tetep aja mabok.

Setelah selesei melaut, cieeeeeeh melauttt mbak hehehe. Mampir ke kantor baru ayah di Priok, hihihi ada internet ngeblog dulu deh, sambil nemenin ayah nyelesein kerjaan. Udah teler tapi masih harus ke TIM ada pertunjukan Teater Koma, horeeeee akhirnya setelah sekian lama bisa juga liat pertunjukan teater Koma langsung, ini acara 35 tahun teater koma. Sampe dsana udah laper berat makan dulu bentar dan beli tiket, ternyata penuh banget. Wah hebat pada antusias liatnya. 

Pukul Setengah delapan pertunjukan dimulai judulnya Sie Jin Kwie Di negeri sihir. Karena ini trilogi, awalnya masih agak bingung. Maklumlah belum nonton yang pertama dan kedua. Mulailah mengikuti ceritanya dengan khusuk. Tumben banget dibawa jalan masih tahan melek, biasanya lewat jam delapan udah meredup nih mata. Hahhaha karena asik terbawa cerita kali yah jadinya tetep tahan. Sejam....duaaa jam....tiga jaaaammmm...kirain udah mau selesei ternyata jam sepuluhan ada waktu break 15 menit. Hiyaaaa langsung ngacir ke toilet yang ngantri banget, goyang-goyang badan deh di toilet saking kebeletnya hihihih. Setelah itu nyariin ayah dibawah, ngilaang waaah kemana, taunya beliin kebab buat makan, tau aja kelaperan berat, untungnya beli cuman satu soalnya bisa buat berdua, gedeee banget porsinya. Abang-abangnya tau kali yah udah nonton lama pasti laper, hehehhehe.

Ternyata acaranya baru selesei jam setengah satu malem, woooowwww lima jaaaam ternyata. Kasian sampe ada yang tidur di sebelah saking capeknya..heheheh...bela-belain nemenin nonton.Makasih ya yah. Tapi sumpah teaternya keren buangeeeeet, cerita nya baguss banget meskipun tokoh utamanya agak bikin greget. Heheheh. Nanti bahas tentang cerita ini di next page aja ah. Hehhehe. Jam satu sampe rumah, teleeeeeer, langsung tidur deh....wuhuuuuu weekend yang seruuuu dengan badan sakit ehhehee.


Ini foto dengan pemeran tokoh Sie Jin Kwie...sampingya saya nggak tau tuh sapa..yang motoin ayah..hahha...hmmmmm saya nampak enduut bangeet siyyy fotonya



Jejak Semu yang Salah...

Sudah melangkah sejauh ini meninggalan harta yang paling berharga demi mengikuti kesemuan yang sekejap bisa menghilang. Jika makian paling kasar saja tidak mampu menggoyahkan pegangan yang sudah tercengkram kuat bagaimana melanjutkan sisa bab tanpa prasangka akut. Bisa saja tanpa butuh waktu  lama kukeluarkan semua manuskrip penuh rekayasa yang sudah terlanjur dibuat oleh jiwa yang  picik Yang teralamatkan untuk satu makhluk yang diumpani kepada kehausan ego.

Masih bertahan dengan pendirian yang kuat. Padahal segala bentuk rahasia sekecil apapun ada dalam genggaman. Masih beralibi untuk kesekian kalinya. Mematahkan wibawa yang dibangun dengan kata-kata tanpa arti. Sudah lama tahu dan sudah lama mengerti, memberikan waktu untuk bercerita tanpa kemarahan yang memuncak. Masih saja topeng itu menggelayuti paras indahmu.

Beruntung bukan penjaga jiwaku yang memiliki kepicikan yang termediasi dengan kata-kata. Mampuku hanya  berdoa mengadu  penuh nyeri. Berharap bahwa pelajaran itu tiba dalam salah satu bab yang sedang kaususun. Mampuku bukan membalas, karena bukan seperti sesosok jiwa yang kosong dan menumpahkan kekesalannya dengan makian. Sadari diri lebih baik tanpa harus menghakimi.

Tak tersadarkan dengan segala sindiran. Sudah terlalu bebalkah untuk mengakui. Atau terlalu takut untuk berkata-kata. Bukan sempurna yang berharap disodorkan sekarang tapi kemurnian jiwa untuk berani berkata. Akan termaafkan sekarang daripada  berhadapan dengan kehilangan.


Hayooo Sehat apa Teler...

Jangan sepelekan sakit. Meskipun sakitnya biasa aja tapi tetep aja kalo gak dirawat bisa manjang dan malah aktivitas terhambat. Hampir dua minggu kemarin sejak saya mengalami suara serak sampai akhirnya hilang suara, walaaaaah terganggu deh kegiatan. Apalagi kalo ngajar kan pake suara, dan lagi murid-muridnya anak-anak kecil yang jelas aktif banget, so nggak mungkin kalo cuman pake bahasa isyarat., pasti ada tuh teriak nya biar mendamaikan suasana, halaah mendamaikan...hahahahha tau sendiri kan kalo anak-anak kecil ngumpul walaaah rameee. Tapi lucunya sempet juga duduknya deketan sambil bisik-bisikan, lucu deh.

Belum sempet ke dokter juga, haduuh minum air putih anget banyak dan mengkonsumsi vitamin C biasanya cukup manjur. Tapi mungkin karena aktivitasnya yang full dari pagi sampe malem, plus saya ini angkoters jadi kena angin terus deh, bandelnya kadang kelupaan bawa jaket. Yah alhasil hari keempat udah teler banget.

Weekend seharusnya istirahat, tapi karena ada keperluan makanya saya langsung ke Jakarta. Lha dan di Jakarta nekat deh nantangin angin laut yang udah tau lagi musim ujan gini ombak n anginnya gede banget. Pake pelampung siy tapi tetep aja anginnya nerpa keras banget. Mulai berangkat jam sebelasan trus sampai sekitar jam duaan udah teler berat. Perjalanan pulang ke pelabuhan Tanjung Priok malah tidur di kamar bawah. Waaah berasa banget ombaknya ngeukk ngeuuk ngeuuk mulai pusing beraat.... huaaaaahhh double mabok niy, mabok laut plus maboook karena flu berat kali ya plusss anginnya beuuhhh.

Minggunya bener-bener gak bisa lepas dari tempat tidur, minum obat seadanya dan tidur seharian. Malemnya tetep aja masih gak enak. Wah bahaya nih. Senin subuhnya langsung balik lagi ke Bandung ngejar ngajar jam delapanan, eh nggak taunya salah baca sms harusnya masuk jam sepuluh hahahaaa, harusnya lumayan dua jam buat ke dokter dulu. Fyi, alhamdulillah kalo saya sakit pasti larinya ke puskesmas, dan hanya pake obat generik saya bisa cocok, alhamdulillah gak usah ke dokter yang butuh obat mahal, hehehe.

Jadi beberapa hari ini bener-bener istirahat, whuaaa bisa juga ngerasain kecapekan hehe, berasa kayak orang sibuk, atau malah sebenarnya gak bisa manage waktu, hayoooooo kaget kali badannya, plus cuacanya lagi gak enak. Sekarang alhamdulillah udah agak lumayan, dan mulai aktivitas lagi. Ya memang jangan nyepelein sakit ringan, karena bisa merambat. Take care  and love your self. Yang tau diri kita kan hanya kita sendiri. Satu paket diri kita adalah anugerah, jadi harus dijagain baik-baik. Alhamdulillah Ya Allah diberi kesembuhan. Semoga orang-orang tersayang yang lagi sakit segera disembuhkan dan bisa beraktivitas lagi seperti biasa, menebarkan senyum ke semua orang dan berkarya lagi. :)


" Get well soon my Prince....."

Rabu, 14 Maret 2012

Bedakan Antara Nyata dan Semu...

Percayakah bahwa masa depan itu ada.?! Hah omong kosong penuh trik. Tak kan ada nyata yang dibangun diatas kesemuan dengan merampas hak. Kalaupun memang sudah tercipta cerita, biarkanlah itu menjadi kebodohan sesaat.  Tak perlu menjadi senaif itu untuk berikrar. Janji itu hanya hiasan bukan prasasti yang terukir nyata. Merasa sebagai yang paling tulus bukan menjadi kebanggan. Karena benteng itu akan tetap ada, dan doa-doa pasti terhalang.

Ada penolakan yang menjauhkan arti kisah yang mendalam untuk sekedar diraih tanpa jejak. Membuyarkan asa yang selama ini menjadi pegangan untuk bertahan. Tanpa tatap muka dan tanpa suara. Hanya kata yang menikahkan rasa yang terpatri belum sempurna. Jika sempat bertandanglah dengan kata yang paling mujarab untuk menjadi obat untuk melerai setiap sepi yang hadir. Bolehkah lagi merasakan genggaman yang mampu meremuk redamkan seluruh pandangan yang menciptakan pemandangan langka.

Kata tidak itu datang lagi setelah ribuan hari membangun percaya yang kuat. Katanya hanya sesaat menghilang, ternyata hingga pagi berlarian menyambut matahari, bayangan itu tak pernah muncul lagi. terkhianati waktu dan rangkaian kisah semu. 






Sabtu, 10 Maret 2012

The Meaning of Love

Pertama kali cerita ini saya baca kalo nggak salah sekitar 7-8 tahun yang, tepatnya saya lupa. Tapi bagi saya ceritanya sangat menyentuh. Lupa source nya dapat darimana.
Have a nice reading friends... :)

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa kenalan, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan saya harus mengakui, bahwa saya mulai merasa lelah dengan semua ini, alasan-alasan saya mencintainya pada waktu dulu telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif dan berperasaan halus, saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.

Suatu hari akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya yaitu saya menginginkan perceraian.
 " Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.
" Saya lelah, terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini", jawab saya
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya ?
Dan akhirnya dia bertanya, " Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?"
Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lainsangatlah sulit dan itu benar, saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa sayabisa mengubah pribadinya. Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan untukmu, jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya. Seandainya katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?" Dia berkata, " Saya akan memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-coretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan...." Istriku sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya kembali.
"Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-jari saya supaya saya bisa menolong untuk memperbaiki programnya"
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan puntu untukmu."
"Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."
"kamu selalu pegal-pegal pada waktu 'teman baikmu' datang setiap bulannya, saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam didalam rumah, dan saya kuatir kamu akan menjadi 'aneh'.Saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon-lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosananmu."
"Kamu selalu menatap komputermu dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
"Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah, menceritakan warna-warna bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu."
"Juga sayangku, saya yakin begitu banyak orang yang mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, dan saya membaca kembali.
"Dan sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya, jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana dengan susu segar dan roti kesukaanmu. "
Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti. Oh saya percaya, tidak ada orang yang pernah mencintai saya seperti yang dia lakukan dan mengetahui saya harus melupakan 'bunga' itu sendiri.

Itulah hidup, atau boleh dikatakan, cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian perasaan itu mulai berangsur-angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian. Cinta menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak kita ketahui. Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari hubungan. Diatas semua ini, pilar cinta sejati berdiri dan itulah kehidupan kita.