Teman fotografer saya mengambil foto ini setahun lalu. Baru saya lihat kemarin-kemarin dan U know what, I like it, cause something different wih it. Ada yang beda dengan foto ini tidak seperti foto-foto yang lainnya. Foto ini diambil di galeri lukisan Kang Rosyid, dan mata yang sedang menatap saya itu adalah salah satu hasil karya pelukis tersebut. Awal melihatnya ada perasaan ngeri dengan tatapan mata tersebut. Tapi semakin dilihat saya punya pandangan sendiri tentang foto ini. Mata yang sedang memandang saya itu saya ibaratkan sebagai mata Pemilik Jiwa yang melihat langsung kearah saya. Dengan perbandingan mata yang beberapa kali dari mata saya, maka seharusnya saya lebih berhati-hati dalam melangkah, jangan sampai langkah yang diambil menjadi tidak berkenan di mata Allah.
Saat melakukan hal-hal yang baik seharusnya menjadi sebuah ketenangan jiwa yang tidak bisa dihitung nilainya dengan materi, hanya untuk agar mata besar itu melihat bahwa kita melakukan kebajikan hanya dengan menyebut namaNya. Percaya d eh senyum tulus itu ada saat kita dipeluk kebaikan.
Saat melakukan kesalahan seharusnya malu pada diri sendiri, dan juga aware karena pasti mata itu mengawasi. Astagfirullah nggak menjadi sebuah ucapan yang gampang diucapkan tetapi benar-benar dimaknai. Berharap jika kesalahan dilakukan, segera minta ampun dan bukannya menunda-nunda. Tapi memang ada kalanya Allah membiarkan kita melakukan kesalahan, agar bisa menyadari kebenaran yang sebenarnya itu indahnya seperti apa.
Bijak bertindak karena kita nggak hidup sendiri, banyak orang-orang disekeliling kita yang merupakan bagian dari hidup kita, tak lupa ada mata Penjaga Jiwa yang selalu melihat segala hal yang dilakukan. Bijak bertutur kata menjaga perasaan orang-orang disekitar agar hablumminannas bisa terjalin harmonis. Dan Hablumminallahu bisa selalu menjadikan kita pribadi yang bertaqwa.
Maaf jika dalam kata dan tingkah laku tidak berkenan. Maafkan jika khilaf selalu datang di setiap pertemanan dan persaudaraan. Semoga perbaikan diri bisa menjadi jalan untuk meraih cinta Allah dan hubungan baik dengan semua.
Maaf jika dalam kata dan tingkah laku tidak berkenan. Maafkan jika khilaf selalu datang di setiap pertemanan dan persaudaraan. Semoga perbaikan diri bisa menjadi jalan untuk meraih cinta Allah dan hubungan baik dengan semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar