Percayakah bahwa masa depan itu ada.?! Hah omong kosong penuh trik. Tak
kan ada nyata yang dibangun diatas kesemuan dengan merampas hak.
Kalaupun memang sudah tercipta cerita, biarkanlah itu menjadi kebodohan
sesaat. Tak perlu menjadi senaif itu untuk berikrar. Janji itu hanya hiasan bukan prasasti yang terukir nyata. Merasa sebagai yang paling tulus bukan menjadi kebanggan. Karena benteng itu akan tetap ada, dan doa-doa pasti terhalang.
Ada penolakan yang menjauhkan arti kisah yang mendalam untuk sekedar diraih tanpa jejak. Membuyarkan asa yang selama ini menjadi pegangan untuk bertahan. Tanpa tatap muka dan tanpa suara. Hanya kata yang menikahkan rasa yang terpatri belum sempurna. Jika sempat bertandanglah dengan kata yang paling mujarab untuk menjadi obat untuk melerai setiap sepi yang hadir. Bolehkah lagi merasakan genggaman yang mampu meremuk redamkan seluruh pandangan yang menciptakan pemandangan langka.
Kata tidak itu datang lagi setelah ribuan hari membangun percaya yang kuat. Katanya hanya sesaat menghilang, ternyata hingga pagi berlarian menyambut matahari, bayangan itu tak pernah muncul lagi. terkhianati waktu dan rangkaian kisah semu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar